Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

ANDAI HARI INI AKU DIMAKAMKAN

ANDAI HARI INI AKU DIMAKAMKAN Karya : Remy Soetansyah 1 Mei 2012 Hari ini ku mati, Perlahan... Tubuhku ditutup tanah. Perlahan... Semua pergi meninggalkanku... Masih terdengar jelas langkah² terakhir mereka, Aku sendirian, Di tempat gelap yg tak pernah terbayang, Sendiri, Menunggu pertanyaan malaikat... Belahan hati, Belahan jiwa pun pergi. Apa lagi sekedar kawan dekat atau orang lain. Aku bukan siapa² lagi bagi mereka... Sanak keluarga menangis, Sangat pedih, Aku pun demikian, Tak kalah sedih... Tetapi aku tetap sendiri, Disini, menunggu perhitungan. Menyesal sudah tak mungkin. Tobat tak lagi dianggap, Dan maaf pun tak bakal didengar, Aku benar² harus sendiri... Ya Allah,, Jika Engkau beri aku 1 lagi kesempatan, Jika Engkau pinjamkan lagi beberapa hari milikMU, Untuk aku perbaiki diriku, Aku ingin memohon maaf pada mereka... Yg selama ini telah merasakan zalimku, Yg selama ini sengsara karena aku, Tersakiti karena aku... Aku akan kembalikan j...

Salah satu pernyataan yg menarik dari alm. Margareth Tatcher

Salah satu pernyataan yg menarik dari alm. Margareth Tatcher : " Dalam politik, jika kamu ingin mengatakan sesuatu, mintalah kepada pria. Jika kamu ingin semuanya selesai, mintalah kepada wanita " Sent from my BlackBerry®

Percaya, tidak percaya..inilah yang menyebabkan HUKUM memble

Ketidakpuasan publik terhadap penegakan hukum adalah rendahnya kepercayaan publik bahwa penegak hukum akan bertindak adil, kemarahan publik akibat banyak politisi yang korupsi, pembiaran penegak hukum atas kasus amuk massa, dan lemahnya kepemimpinan nasional dalam menegakkan hukum secara konsisten. Sent from my BlackBerry®

Inilah pelaku pemerkosanya

Korban Perkosaan Diusahakan Ikut Ujian Kenaikan Kelas Senin, 8 April 2013 | 23:10 WIB        JAKARTA, KOMPAS.com  — Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) berencana membantu siswi SMP korban pemerkosaan berinisial ESR (13) untuk mengikuti ujian naik kelas di sekolahnya. Gadis malang itu terpaksa putus sekolah dan gagal naik kelas karena malu atas aib pemerkosaan yang menimpa dirinya. "Kami akan datangi sekolah dan meminta untuk memfasilitasi korban agar dapat mengikuti ujian naik kelas yang waktunya sebentar lagi," ujar Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait saat dihubungi wartawan, Senin (8/4/2013) sore. Menurut Arist, hak atas pendidikan tidak boleh luput dari anak-anak sekalipun korban tindak kekerasan seksual. Oleh sebab itu, Komnas PA berharap sekolah membuka hati sebagai pendidik untuk tak menganggap korban kekerasan seksual sebagai aib dan tetap mengutamakan pendidikan layak bagi korban. "Tapi, ini kasusnya si anaknya yang mau...