Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Bacaan iseng disela waktu luang kamu

Beredar tulisan sebagai berikut yang saya catat di blog ini, barangkali saja nanti tulisan dari sumbernya keburu dihapus 1. Mengapa Prabowo ingin jadi Presiden? Tanya saya kepada teman kemarin waktu bertemu di Restaurant Metropolis Hong Kong. Teman ini saya kenal baik karena bisnisnya ada hubungan dengan Prabowo. Bukan hanya ingin tapi berambisi. Tahu kan, apa itu ambisi? Sesuatu yang sangat diharapkan dan untuk itu akan diperjuangkan dengan at all cost, katanya. 2. Tapi apa motivasinya? Apakah benar karena ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara? tanya saya. Teman itu dengan tersenyum mengatakan kepada saya bahwa motivasi utamanya adalah karena dendam masa lalu. 3. Yang harus diketahui bahwa Prabowo lahir dari keluarga elite dan intelek. Ayahnya Soemitro Djojohadikusumo, dikenal sebagai Begawan Ekonomi dan kakeknya, Raden Mas Margono Djojohadikusumo, anggota BPUPKI, pendiri Bank Negara Indonesia dan Ketua DPA pertama. Jadi baik kakeknya maupun ayahnya adalah bangsawan da...

Surat terBuka tuk Din Syamsuddin dari seorang pribumi

Gambar
Setelah Buat Surat Terbuka Untuk Wapres JK, Iyas Subiakto Sindir Din Syamsuddin Oleh :  Oddy Karamoy Sabtu, 13 Mei 2017 | 21:03 WIB        Sebarr.com, Jakarta -  Setelah membaca surat kabar yang memuat statement DS ( Din Syamsuddin) pada diskusi Kebangsaan di Surabaya, Iyas Subiakto merilis tulisan yang tersebar di media sosial. Berikut tulisan dengan nama Iyas Subiakto yang diterma redaksi: Intinya dia menyoroti kesenjangan sosial yang secara ekonomi dipegang segelintir golongan ( tionghoa) sehingga ada ketimpangan dimasyarakat dalam segi kesejahteraan, dia menyoroti pemerintahan jokowi seolah semua salah dan jadi biang keroknya Din adalah kader Golkar zaman Soeharto dan melepas ikatan itu utk merambah dan mencari panggung baru dalam politik dan kedudukan, Menjadi ketum Muhammadiyah dan sekarang menjadi ketua Dewan Pertimbangan MUI sebagai produser Fatwa dan Sertifikat halal dengan Fatwa kontroversial dalam kasus Ahok yang dituduh se...

Pandangan teman Ahok sewaktu di komisi II DPR RI atas kejadian terkini Mei 2017

Satyam Eva Jayate, Doa Pasek Suardika Untuk Ahok sang Taichi Master Banyak teman meminta saya beri analisa soal bagaimana nasib politik Ahok setelah hakim menjatuhkan vonis 2 tahun penjara. Ada baiknya saya tulis ringan saja agar sederhana dibaca. Kalau melihat gelombang aksi yang ada hingga vonis hakim, maka secara kasatmata Ahok sebenarnya sudah mati secara politik. Deretan pembenarnya banyak. Kasusnya adalah penistaan agama, dan agama yg dipeluk mayoritas yg dihina. Sudah dihukum. Dan terbukti, dalam Pilkada, kesuksesan kinerjanya kalah dengan dampak “salah ucap” ketika bicara. Itukah tanda kematian politik Ahok..? Ternyata tidak. Ahok yang dulu pernah hampir setahun bersama saya di komisi II DPR RI ternyata sedang mendapatkan anugerah politik yang luar biasa. Mungkin dia sendiri tidak menyangka ajan terjadi. Pilkada memang Ahok kalah, Ahok dihukum penjara memang 2 tahun. Tetapi itu ternyata jadi pupuk kebangkitan nyawa politik Ahok. Dalam dunia politik umumnya, tah...

Ada Jusuf Kalla di Balik Vonis Ahok?

Gambar
Berikut dibawah ini kutipan dari SEWORD BY  ASAARO LAHAGU  ON MAY 10, 2017 Jusuf Kalla adalah seorang politisi ulung, lihai dan agresif. Publik masih ingat bagaimana Jusuf Kalla (JK) memainkan peran “the real president’ di era Presiden SBY 2004-2009. SBY pun kelimpungan dan terperangah atas permainan nan cantik JK. Secara cerdas JK memanfaatkan politik untuk melanggengkan kepentingan ekonomi keluarganya. Pada Pilpres 2009, SBY pisah jalan dengan JK dan memilih Budiono (non partai) sebagai wakilnya. Sementara JK langsung berkompetisi dengan SBY dan memilih Wiranto sebagai wakilnya. Hasilnya, lewat jargon “Lanjutkan” SBY-Budiono melenggang ke istana. JK pun tersingkir dan kemudian mencurahkan perhatiannya di Palang Merah Indonesia. Saat JK mendengar Jokowi mencalonkan diri sebagai calon Presiden 2014, JK langsung berkomentar pedas.  “Tapi jangan tiba-tiba karena dia (Jokowi) terkenal di Jakarta, tiba-tiba dicalonkan presiden, bisa hancur negeri ini, bisa masalah negeri”...

Buruh pembakar bunga Ahok mengaku sudah kontrak politik dengan Anies

Buruh pembakar bunga Ahok mengaku sudah kontrak politik dengan Anies PERISTIWA 1 Mei 2017 14:34 Reporter : Juven Martua Sitompul Merdeka.com -  Sejumlah karangan bunga untuk Basuki Tjahaja Purnama (  Ahok )-  Djarot  Syaiful Hidayat di depan Balai Kota dibakar oleh para buruh yang menggelar aksi peringatan hari buruh se-dunia. Mereka sengaja membakar karangan bunga karena kesal dengan kebijakan Ahok-Djarot. "Karena UMP tidak naik-naik sampai sekarang. Kita mau lihat bagaimana sikapnya. Ini simbol sebagai bersih-bersih," kata Sekjen Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin (FSP LEM) SPSI Idrus kepada awak media, di depan Balai Kota  Jakarta , Senin (1/5). Dikatakan dia, pembakaran karangan bunga merupakan bentuk kekesalan para buruh di Jakarta yang upahnya tidak juga dinaikan oleh pemerintahan Ahok-Djarot. Terlebih, upah di Jakarta lebih rendah bilang dibandingkan dengan daerah lainnya. "Ini kekesalan kami yang selama ini tuntutan kami tak diden...