Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Khilafah

Buktikan bahwa sistem politik dan ketatanegaraan Islam itu tidak ada. Islam itu lengkap dan sempurna, semua diatur di dalamnya, termasuk khilafah sebagai sistem pemerintahan”. *Pernyataan dengan nada agak marah itu diberondongkan kepada saya oleh seorang aktivis ormas Islam asal Blitar* saat saya mengisi halaqah di dalam pertemuan Muhammadiyah se-Jawa Timur ketika saya masih menjadi ketua Mahkamah Konstitusi. Saat itu, teman saya, Prof Zainuri yang juga dosen di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, mengundang saya untuk menjadi narasumber dalam forum tersebut dan saya diminta berbicara seputar ”Konstitusi bagi Umat Islam Indonesia”. Pada saat itu saya mengatakan, umat Islam Indonesia harus menerima sistem politik dan ketatanegaraan Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Sistem negara Pancasila yang berbasis pluralisme, Bhinneka Tunggal Ika, sudah kompatibel dengan realitas keberagaman dari bangsa Indonesia. Saya mengatakan pula, di dalam...

Mengenal Kristen ortodoks Syria

Saya pernah dengar gosip bahwa sekarang ada metode Kristenisasi dengan meniru-niru agama Islam. Tapi rupanya gosip itu berasal dari orang yang ga paham sejarah agama. Yang dimaksud sebenarnya adalah aliran Kristen Ortodoks Syria / Suriah yang sudah ada sejak abad 5 Masehi, lebih tua dari agama Islam yang lahir pada abad 6 Masehi. Jadi bukan Kristen Ortodoks yang meniru Islam bahkan malah ada sebagian kalangan yang mungkin menganggap sebaliknya. KOS (Kristen Ortodoks Syria) merupakan salah satu sekte aliran Kristen yang ajarannya begitu persis dengan Islam, mulai dari cara berpakaiannya yang memakai peci/kopiah, baju koko, sajadah dan juga jilbab—sekilas terlihat sama. Terlebih lagi dalam tata cara peribadatannya, ajaran ini juga mengenal sholat, namun dengan 7 waktu, yaitu: 1. Sa’atul awwal (shubuh), 2. Sa’atuts tsalis (dhuha), 3. Sa’atus sadis (Zhuhur), 4. Sa’atut tis’ah (ashar), 5. Sa’atul ghurub (maghrib), 6. Sa’atun naum (Isya...

Hati hati ...jangan anggap remeh nasi bungkus

Hati2...jangan anggap remeh nasi bungkus. Ia juga dapat menentukan menang kalahnya disuatu waktu dan tempat yang tertentu. Berikut dibawah ini kisahnya: √ Ketika pasukan Letkol Untung kalah karena nasi bungkus Letkol Untung. wikipedia.org PERISTIWA  | 1 Oktober 2012 07:36Reporter : Ramadhian Fadillah Merdeka.com -  Gerakan 30 September berhasil menculik enam jenderal dan seorang perwira TNI AD. Tapi dalam waktu singkat, pasukan Mayjen  Soeharto  yang terdiri dari Kostrad dan RPKAD berhasil mencerai-beraikan kekuatan militer yang dipimpin Letkol Untung. Hanya dalam waktu dari 24 jam,  Soeharto memutarbalikkan situasi. Saat itu pasukan G30S berkekuatan satu batalyon Cakrabirawa, satu batalyon dari Brigif I Kodam Jaya, satu batalyon Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dan Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP). Lalu ditambah Batalyon 530 Raiders Jawa Timur dan Batalyon 454 Raiders dari Jawa Tengah. Lalu ada 2.000 sukarelawan yang dilatih PKI di Lubang Buaya. Sekad...

Ketua Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia tentang praperadilan Setnov

Nasional Home   Nasional   Berita Politik Pimpinan DPR Disebut Taruhan Miliaran Setnov Menang Atas KPK Tiara Sutari  , CNN Indonesia Kamis, 28/09/2017 19:57 Pimpinan DPR disebut-sebut taruhan hingga miliaran rupiah jika Setya Novanto akan menang praperadilan lawan KPK. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar) Jakarta, CNN Indonesia  --  Ketua Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia menyebut ada kesan pihak majelis hakim telah memiliki keputusan praperadilan Ketua DPR  Setya Novanto  sejak lama.  Menurut dia, ada indikasi pelaksanaan sidang praperadilan itu hanya drama yang dibuat-buat agar Novanto dibebaskan dari kejaran hukum dan penetapan tersangka kasus korupsi bancakan KTP-E.  “Ada kesan keputusannya itu sudah ada sebelum besok disidangkan, sudah disiapkan jauh hari putusan memenangkan Novanto,” kata Doli di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (28/9). Kesan itu muncul setelah dia melihat adanya indikasi pendekatan dan ma...