Tuntutan Elemen Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia / ISMEI
Mahasiswa Tuntut Boediono Penuhi Tiga Syarat
May 14, 2009 by pemiluindonesia. com
Boediono
Elemen Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) dalam aksinya di depan Istana Merdeka Jakarta, Rabu, menuntut bakal Cawapres Boediono sebagai pendamping Yudhoyono, menjelaskan tiga syarat.
Sekjen ISMEI Bahtiar Sebayang kepada pers menjelaskan, tiga syarat yakni, Boediono harus menjelaskan kepada publik alasan penjualan aset negara yaitu Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) kepada pihak asing, syarat selanjutnya mampu menstabilkan nilai tukar rupiah sampai di bawah Rp10.000, per dolar AS.
Komentar saya:
Tentang penjelasan kepada publik.
Menjelaskan apapun ada mekanismenya.
Publik itu sudah direpresentasikan kepada lembaga tinggi negara yaitu Dewan Perwakilan Rakyat. Tidak bisa sekelompok orang saja meng-atas namakan sebagai publik. Kalau setiap kelompok atau organisasi menyatakan diri sebagai publik maka peroranganpun merupakan bagian dari publik !
Tentang penjualan penjualan asset ex BLBI
Penjualan asset BLBI dilakukan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Setahu saya penjualan dilakukan melalui penawarann yang tertinggi atau yang terbaik yang paling menguntungkan negara. Jadi tidak berdasarkan apakah pembeli itu bermata sipit, atau orang bule, atau negro atau arab. Kita bukan didalam jaman batu yang hanya tinggal disebuah pulau, sehingga semua keperluan bisa dicukupi didalam dan dari dalam pulau itu saja. Dalam bernegara dan ber ekonomi kita sudah mengenal prinsip bernegara dan prinsip ekonomi. Negara berdaulat bukan berarti bahwa didunia ini cuma ada negara ini. Ekonomi nasional bukan berarti kita tidak perlu membuka hubungan dengan luar negeri atau berdagang dengan negara lain.
Syarat terakhir Boediono harus menjelaskan ke publik alasan Indonesia mengikuti Klausul Washington 2000 yang berisikan meliberalisasikan seluruh sektor pelayanan kepada masyarakat termasuk bidang pendidikan.
Komentar saya:
Kenapa tidak..? Kalau Klausul Washington 2000 bertujuan agar pelayanan kepada masyarakat oleh pejabat negara menjadi lebih baik. Justru itu yang ditunggu tunggu.
Menurut Bahtiar, jika Boediono mampu memenuhi tuntutan ketiga syarat dan tidak lagi menjual aset negara ke pihak asing serta tidak lagi mengikuti klausul Washington, maka ISMEI tidak akan menolak menjadi cawapres pendamping SBY.
Menurut saya:
Kalau keinginan ISMEI diikuti/tunduk kepada tuntutan ISMEI, tidak ada jaminan bahwa pasangan SBY-Boediono menang dalam Pemilu, jadi sebaiknya mintalah yang sesuai dengan kepantasan, tidak bersifat mengancam atau menekan. Seakan-akan kalau keinginannya tidak dituruti maka akan memlih yang lain dan itu akan menjadi kekalahan bagi SBY_Boediono.
Aksi elemen ISMEI yang diikuti sekitar 100 orangdan berlangsung tertib itu juga menuntut Capres SBY agar tidak memilih pendamping cawapres yang dinilia menjadi antek neoliberalisme dan asing yang akan melemahkan perekonomian Indonesia.
Elemen mahasiswa juga meminta SBY dalam memilih bakal cawapresnya mempertimbangkan kompoisi Jawa dan luar Jawa dan figur yang berpengalaman dalam bidang politik, sehingga dapat menstabilkan pemerintahan mendatang.
Pada kesempatan terpisah, pengamat politik Prof Dr Tjipta Lesmana menilai figur Boediono sangat jauh dari kriteria cawapres yang telah ditentukan Susilo Bambang Yudhoyono sendiri dan pemilihan Gubernur Bank Indonesia itu sebagai cawapresnya menunjukkan tingginya kepercayaan diri Yudhoyono maju di pilpres.
Ia mencontohkan untuk kriteria bahwa sosok cawapres harus memiliki integritas dan moralitas, Boediono sangat dikenal sebagai ekonom yang menganut faham neoliberalisme dan selalu berorientasi pada IMF ataupun Bank Dunia.(*)
Sumber : antara