Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Sekber GOLKAR

Seperti diungkapkan Herbert Feith dalam  Decline of Constitutional Democracy in Indonesia  (1962), Demokrasi Parlementer saat itu dianggap sebagai suatu kegagalan dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang gemar bermusyawarah. Selama periode pasca-Pemilu (1955-1957), pada level penentuan kebijakan, banyak terjadi jalan buntu sehingga parlemen makin dianggap sebagai biang masalah.  Di tingkat eksekutif pun sama. Kabinet-kabinet yang sering bergonta-ganti itu tidak mampu mengatasi berbagai tekanan politik yang mengakibatkan semakin turunnya dukungan masyarakat kepada sistem demokrasi parlementer. Maka di tengah situasi politik yang pelik itu, Sukarno lalu memikirkan sebuah terobosan untuk memecahkan masalah tersebut dan seperti menemukan kembali gagasan lawasnya tentang partai tunggal dalam wujud golongan fungsional. Awalnya Sukarno agak merahasiakan gagasannya. Ia hanya mengkomunikasikan hal itu dengan beberapa orang kepercayaannya, termasuk Nasution. Sete...

Debat Kusir

Konon dicetuskan oleh *H. Agus Salim* berdasarkan pengalaman beliau saat berdebat dengan seorang kusir delman. Ya, ternyata istilah debat kusir mulai populer ketika tokoh nasional tersebut menceritakan kepada khalayak tentang apa yang dialaminya sepulang dari kantor. H. Agus Salim salah satu dari sekian banyak pahlawan nasional. Ia seorang muslim yang taat, dikenal sebagai jurnalis dan diplomat ulung. Beliau menguasai setidaknya tujuh bahasa asing. Pada awal pembentukan dasar negara Indonesia ia menjadi anggota *Panitia Sembilan.* Pada masa pemerintahan kabinet Sjahrir hingga Hatta, H. Agus Salim didapuk di kementerian luar negeri, mulai dari menjadi menteri muda hingga akhirnya menjadi penasihat menteri. Hari itu parlemen memanas akibat adu argumen yang tiada habisnya antar anggota parlemen. H.Agus Salim mengingatkan agar para hadirin tidak berdebat kusir. Debat kusir tidak akan ada habisnya. Orang-orang terdiam mendengar istilah debat kusir yang dilontarkan oleh H. Agus Salim. ...