Presiden setujui visa kunjungan langsung bagi Aceh

Horas

"Presiden setujui visa kunjungan langsung bagi Aceh", demikian text di tv0ne 23 dan 24 Feb 2009.

Tanpa perlu ribut-ribut, Aceh sekali lagi mendapat kemudahan.

Dengan demikian maka Nangroe Aceh Darussalam (Negara Aceh Darusalam) selangkah lagi lebih maju mendekati kelengkapan yang sempurna untuk menjadi Negara yang berdaulat.

Apa kiat-kiat yang perlu dipelajari oleh orang Batak agar tidak terlalu jauh tertinggal dari saudaranya di Aceh ?



----- Original Message -----
From: Chandra Mardaup
To: Batak_Gaul@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 24, 2009 9:13 AM
Subject: [Batak_Gaul] Presiden setujui visa kunjungan langsung bagi Aceh

Kiatnya cuma satu bang, lakukan dulu perang selama beberapa tahun. setelah kisruh akan ada pasukan perdamaian yang lebih memantau kita serta akan banyak yang peduli dengan daerah kita.
kira-kira begitulah, hehe senyum simpul.



----- Original Message -----
From: Kario Lumbanradja
To: Batak_Gaul@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 24, 2009 11:34 PM
Subject: Re: [Batak_Gaul] Presiden setujui visa kunjungan langsung bagi Aceh


Horas,...

Apa Lae ?
Perang dulu selama beberapa tahun ?
Apa bisa ?
Keknya kita bisanya cuma bisa perang dan ahli diplomasi cuman di "ulaon adat" aja dech.
Janganlah Lae....perang kita tak pandai. Tapi kalau "mangogap" nah...aku yakin kitalah yang paling OK.

Ada yang mengatakan...."apa kekayaan alam kita ?", sehingga berani meminta seperti Aceh. Untuk pertanyaan pesimis dan "stupid" ini saya hanya bisa tersenyum sedih.
Tentang kekayaan alam saya cuma berpikir bahwa "kok bangsa & negara Jepang demikian tingginya harga diri, padahal tidak memiliki kekayaan alam seperti yang dimiliki orang Batak".

Oh ya...kok jauh sekali ceritanya sampai ke Jepang. Saya lupa mengingatkan........."Singapore" ini negara yang luasnya tidak lebih luas dari salah satu kabupaten di Tapanuli.
Kekayaan Singapore ??????????? Mungkin untuk air bersih masih lebih kaya masyarakat yang berada ditepi Tao Toba daripada Negara Singapore itu., ....bagaimana ada yang tidak setuju ?

Lalu kok Irian Jaya "yang luar biasa kekayaan alamnya" masih belum satu pendapat untuk tetap di NKRI atau merdeka.

Jadi tolong bagi saudara saudaraku yang memandang perjuangan dari segi "kekayaan alam", untuk merenungkan kembali pendapatnya tersebut. Saya rasa yang perlu kaya bukan alamnya, tetapi Visi-nya. Sayang pada kesempatan ini tentang "Visi" belum bisa saya ceritakan secara lebih terang benderang, jelas dan lugas.

Tetapi secara sederhananya boleh sedikit saya kasi gambaran.
Dahulu kala kemampuan untuk mengetahui kedatangan seseorang dari jauh, hanya dimiliki oleh Datu atau orang pintar. Tapi sekarang untuk mengetahui "Hillary Clinton" akan datang, kita tidak harus bertanya ke Datu. Tetapi cukup menonton tele-visi-on alias "nonton tivi"
Nah "visi" inilah yang belum dipasang didalam "utok-utok" kita.

Arrroa

ps: maaf jika kali ini bahasa saya agak berbeda, karena saya tau apa yang saya tau.




----- Original Message -----
From: Chandra Mardaup
To: Batak_Gaul@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 25, 2009 9:25 AM
Subject: [Batak_Gaul] Presiden setujui visa kunjungan langsung bagi Aceh

ps: maaf jika kali ini bahasa saya agak berbeda, karena saya tau apa yang saya tau.

karena saya tau apa yang saya tau.

Filosofi yang sungguh indah dan menggugah hatiku, membuat aku malu belum mengetahui apapun didunia ini.
hehe (senyum simpul).

Postingan populer dari blog ini

Sekring / Sikring atau fuse 100 amp Honda CRV putus

Laporan Pengaduan surat No.01-06/Skel/KL/2025 warga RW018 SUNTER AGUNG JAKARTA UTARA

TATA CARA PENERBITAN SP3, SERTA PENGAJUAN PRAPERADILAN