JAKARTA KOMPAS.com Hakim Agung Topane Gayus Lumbuun meminta Mahkamah Agung (MA) dan pejabat MA harus terbuka dan peduli dengan kondisi rakyat. MA harus mendengarkan masukan dari masyarakat, termasuk dari internal, jika sampai kini masih dirasakan tertutup dan sejumlah pejabat bermewah-mewah. "Oleh karena itu, saya heran dengan pernyataan seorang Ketua Muda MA yang akan memanggil saya dan menjatuhkan sanksi, kalau saya masih bicara tentang perlunya transparansi di MA," kata Gayus di Jakarta, Sabtu (26/10/2012). Gayus juga memprihatinkan suasana kemewahan yang berkembang di MA. Bahkan, ruang kerja Sekrataris MA diduga memakai meja kerja seharga Rp 1 miliar. "Sekalipun disebutkan meja kerja itu dibeli dengan uang pribadi, dari usaha burung walet, tetapi itu kurang pantas," kata Guru Besar Hukum Administrasi Negara dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta itu. Apalagi, secara etika, seorang pejabat negara atau pegawai negeri sipil tak pantas berbisnis. B...