Aplikasi Safetipin
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemprov DKI bekerjasama dengan PBB untuk mengembangkan aplikasi untuk smartphone yang bernama 'Safetipin'.
"Aplikasi ini seperti aplikasi Waze gitu di Android," ujarnya kepada ratusan ibu-ibu kader PKK di acara peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-42, di Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Juni 2014.
Melalui aplikasi Safetipin, setiap warga nantinya bisa melaporkan gangguan keamanan, keluhan terhadap fasilitas umum, ataupun pelayanan petugas pemerintahan yang tidak baik di daerah masing-masing. Warga, imbuhnya, bisa mengunduh aplikasi ini dari Google Play Store.
"Begitu aktif, posisi Ibu-ibu langsung keluar di peta. Di situ Ibu-ibu tinggal laporkan saja. Daerah ini gelap, tidak aman, ada sampah, jalan jelek, WC umumnya jelek, lampu jalannya tidak baik, pelayanannya jelek," jelasnya.
Tidak hanya untuk mengirimkan laporan atau keluhan, menurut Ahok, aplikasi ini pun nantinya akan bisa digunakan oleh penduduk DKI untuk meminta bantuan atau pertolongan pemerintah DKI.
"Kalau Ibu-ibu juga menemukan di lapangan ada orang tidak mampu, itu ajukan ke saya. Seperti tadi, ada orang butuh tongkat, kursi roda. Langsung ajukan. Tidak usah nunggu ada saya, ada acara, baru minta bantuan," ucapnya.
Ahok berharap, dengan cara seperti ini, pemerintah DKI bisa dengan lebih mudah memonitor kondisi warga. Untuk menjawab laporan dan keluhan warga, gubernur akan dibantu wali kota, camat, hingga lurah. "Mesti cek langsung dong ke lapangan," ucapnya.
Versi asli aplikasi ini sendiri saat ini sudah tersedia di Google Play Store. Namun untuk versi aplikasi yang berbahasa Indonesia dan dikhususkan untuk warga DKI, pemerintah Jakarta akan launching resmi, Agustus atau September nanti. "Sebetulnya yang bahasa Inggris sudah ada sekarang." (ita)
@k4RI0
sent from mobile devices