Waduk Jatigede

Waduk Jati Gede ‘mandeg’ sejak Zaman Soekarno, diselesaikan di Zaman Jokowi
Muhammad June 27, 2015 nasional

TasbihNews.com – Pemerintah mulai menggagas pembangunan waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat sejak zaman Orde Lama, tahun 1963 di bawah pemerintah Presiden Soekarno. Proses pembangunan waduk ini terkendala masalah sosial, khususnya soal relokasi warga yang kena dampak pembangunan waduk.

Tujuan utama pembangunan waduk ini, untuk penyediaan air baku untuk diolah menjadi air bersih, sumber tenaga untuk pembangkit listrik dan lainnya.

Waduk ini mulai digagas di 1963, dan dimulai pembebasan lahannya pada 1982. Desain pembangunan waduk ini dilakukan di 1988, dan disambung 20 tahun kemudian yaitu proses konstruksi di 2007.

Saat pemerintahan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah merumuskan kompensasi kepada warga yang terdampak proyek waduk terbesar ke-2 di Indonesia tersebut. Kompensasi yang akan diberikan kepada 11.469 Kepala Keluarga (KK) di lokasi proyek Waduk Jatigede adalah sekitar Rp 700 miliar.
Hari ini (26/6/2015), ada 2.000 kepala keluarga (KK) yang dibayar santunannya oleh pemerintah, dari total 11.469 KK di lokasi proyek tersebut.

Waduk Jatigede akan diisi air dari aliran Sungai Cimanuk untuk dimanfaatkan sebagai sarana irigasi dan pembangkit listrik tenaga air mulai 1 Agustus 2015. Hingga waduk penuh, dibutuhkan waktu selama 200 hari atau sekitar kurang dari 7 bulan.

Waduk Jatiluhur di Purwakarta dan Waduk Jajigede di Sumedang Jawa Barat merupakan dua waduk terbesar di Indonesia. Tercatat luas Waduk Jatiluhur mencapai 8.300 hektar sedangkan waduk Jatigede ini 4.983 hektar. Waduk Jatigede punya kapasitas tampung 980 juta m3.
Pada 18 Juni 2015 lalu, Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat kabinet terbatas (ratas) untuk membahas proyek Waduk Jatigede, Jawa Barat. Jokowi mengungkapkan kekesalannya, karena proyek dari zaman Bung Karno tersebut belum juga diairi.

“Sekarang, masalah Waduk Jatigede akan dibahas. Kita tahu waduk ini sudah zaman Bung Karno dan sampai sekarang masa belum selesai dan rampung,” ungkapnya membuka rapat di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (18/6/2015).

Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, bahwa pelaksanaan ganti rugi hari ini adalahmilestone pembayaran kompensasi dampak sosial.

“Proyek bendungan Jatigede yang digagas 40 tahun lalu, dibangun 5 tahun lalu dan selesai 1 tahun lalu belum diapa-apa in, besok milestone nya, warga yang berada di daerah genangan mulai dibayar ganti rugi dan kadeudeuh-nya,” tutur Basuki.

Basuki mengungkapkan, dengan berfungsi nya Bendungan Jatigede, daerah Indramayu tidak akan ada lagi kekeringan dan banjir.

Sebelumya dalam rapat terbatas di kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/6), Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta agar target beroperasinya Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, pada bulan Juli bisa direalisasi.

“Ini karena pembangunan waduk yang dicetuskan sejak jaman Bung Karno tersendat pembangunannya selama puluhan tahun dan beberapa kali ditunda peresmiannya karena berbagai kendala,” kata Teten dalam siaran persnya Kamis (18/6) siang mengutip arahan Presiden Jokowi pada rapat terbatas itu.

Menurut Teten, Presiden Jokowi memandang berfungsinya Waduk Jatigede akan memberi manfaat besar bagi warga Sumedang dan sekitarnya, serta warga Jawa Barat pada umumnya.

“Selain akan berfungsi sebagai infrastruktur irigasi, waduk ini pun bisa difungsikan sebagai pembangkit listrik tenaga air,” ujar Teten.

Tim Komunikasi Presiden itu menekankan, bahwa tuntasnya pembangunan Waduk Jatigede akan menjadi bagian dari program irigasi 1 juta hektar pada 2015, yang akan menunjang program pencapaian kedaulatan pangan nasional. (Puskom BI/ES)

Postingan populer dari blog ini

Sekring / Sikring atau fuse 100 amp Honda CRV putus

Mengenang Dr. J. Leimena