Meningkatkan jumlah & kualitas sperma
Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan volume dan kualitas sperma.
Sebuah penelitian mengungkapkan, sekitar 90% masalah ketidaksuburan laki-laki disebabkan oleh kegagalan memproduksi sperma yang cukup.
Kegagalan memproduksi sperma itu sendiri dipengaruhi berbagai alasan tertentu, seperti peningkatan penggunaan plastik, konsumsi obat-obatan tertentu, atau penggunaan insektisida dan pestisida yang berlebihan.
Penelitian telah mengungkapkan, asupan gizi mikro yang sehat seperti vitamin C, E, asam folat, dan seng membantu meningkatkan kualitas DNA sperma pada pria.
Diet sehat adalah salah satu cara yang paling penting untuk meningkatkan kesehatan dan jumlah sperma.
Selain mengatur pola makan, obat obatan tertentu juga mampu meningkatkan kualitas dan jumlah sperma.
Daftar obat yang bisa meningkatkan kualitas dan jumlah sperma tersebut adalah sebagai berikut:
1. Clomiphene
Clomiphene adalah obat non-steroid. Obat ini dapat meningkatkan produksi hormon hipofisis, hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon luteinizing (LH). Kedua hormon tersebut dapat mengarahkan testikel untuk mensekresi testosteron dan menghasilkan sperma yang sehat.
2. Gonadotropin (hCG dan hMG)
Gonadotropin (hCG dan hMG) dapat merangsang testis untuk memproduksi testosteron dan sperma. Beberapa merek yang tersedia adalah Pregnyl dan Novarel.
3. Letrozole
Letrozole dapat meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh yang meningkatkan jumlah sperma.
4. Pil testosteron sintetis, suntikan testosteron, atau gel testosteron
Pil sintetis, suntikan, atau gel testosteron yang digunakan untuk memasukan sejumlah kadar testosteron alami dalam tubuh.
Bentuk gel lebih aman daripada bentuk pil.
5. Bromokriptin
Bromokriptin dapat mencegah pelepasan hormon prolaktin dalam tubuh yang menyebabkan penurunan kadar testosteron.
Bromokriptin berguna untuk pria yang memiliki kerusakan sperma karena hiperprolaktinemia.
Itulah daftar obat yang biasanya diresepkan dokter untuk meningkatkan jumlah dan kualitas sperma.
Untuk dosis, indikasi dan efek obat haruslah dikonsultasikan kepada dokter.