Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2009

Residents of Papua demonstration against Freeport

Residents of Papua demonstration against Freeport, Rasuna Street crowdeed 12:15 PM At least 30 people of West Papua in the demonstration office in Freeport Plaza 89, Kuningan, South Jakarta. demand Freeport closed. People spill demonstration resulted in the slow lane of traffic flow total misfire. If something happens with the Papua, we as a nation will be great loss. Quick search for what I have / why ago completed their rights in good ..!!!!

Ambalat dari perspektip yg berbeda

Ini sekedar untuk tambahan pengetahuan kita saja agar kita tidak memakai kaca mata kuda atau bisa juga supaya timbul pemikiran 'bagaimana mengantisipasinya'. Buat saya kalau ada yg bisa kasih argumen yang muantep malah bisa sebagai pencerahan. Dikutip dari WikiAnswer dan juga kutipan dari milis sebelah sebagai berikut dibawah ini: ---------------------------------------------------------------------- Dari WikiAnswer: Ambalat is the sea block (not an island) of the Celebes Sea between Indonesian province of East Kalimantan and south-east of the Malaysian state of Sabah. This whole region is formerly known as Borneo. There are two coastal states separated in a distance of less then 300 nm each other that cause overlapping claim. Located at the heart of the Indo-Pacific basin Ambalat is near the centre of one of the richest marine habitats in the world called Sipadan. More than 3,000 species of fish and hundreds of coral species have been classified in this ecosystem. The absence ...

Jakarta bombs 17 Jun 2009 ( in Dutch )

Indonesische president Susilo Bambang Yudhoyono onlangs uitgebracht de zin van bezorgdheid over het bombardement gebeurd vandaag. Hij is ook steeds rapporten van de inlichtingendiensten dat de terreur is gericht op de betekenis van intentie aan dwarsbomen van de verkiezingen. Foto van het geweer schieten taakstellingen met de vader van de president Susili Bambang Yudhoyono ook weergegeven voor de televisie

Fw: [dpr-indonesia] Kekalahan JK-Wiranto: Sebuah Penjelasan Awal

Kekalahan JK-Wiranto: Sebuah Penjelasan Awal Oleh Indra J. Piliang Juru Bicara Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto Hasil quick count, sebagai indicator awal hasil pilpres 2009, telah diumumkan. Sebagaimana diumumkan oleh Lembaga Survei Indonesia, pasangan SBY-Boediono mendapatkan 60.85%; Mega-Prabowo 26.56% dan JK-Wiranto 12.58%. Kalau diperhatikan, berdasarkan hasil survey LSI pada 25-30 Mei 2009, sebulan menjelang pilpres, perolehan suara SBY-Boediono 71%, Mega-Prabowo 16% dan JK-Wiranto 7%. Sebanyak 5% pemilih belum menentukan pilihannya. Berarti, kalau dibuatkan, SBY-Boediono kehilangan suara sebanyak 10%, Mega-Prabowo naik sebesar 11% dan JK-Wiranto naik sebesar 6%. Pemilih lain tidak beranjak pilihannya kepada ketiga kandidat atau berpindah ke kandidat lain. Dengan demikian, selama pilpres berlangsung, pasangan Mega-Prabowo tampil sebagai pemenang pertama, JK-Wiranto muncul sebagai pemenang kedua, serta SBY-Boediono justru ...

Re: [SMAN4JKT_80] fw: Embargo Diri Sendiri! [sorry kalo pernah dapet]

Gambar
Sebenarnya lebih tepat jika -> "Indonesia doesnt need d world, but d world need Indonesia" "Everything can be found here in Indonesia, u dont need d world" "Mudah saja, Indonesia paru2 dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan, dunia pasti kiamat. Dunia yang butuh Indonesia!" instead of "Embargo" Memang benar ....Indonesia bisa menjadi seperti itu. (posting tsb sdh lama dan bagus untuk menggugah bangsa Indonesia, tapi lucunya kok bangsa/orang lain/bangsa lain,orang Singapore, yang lebih menggugah kita ???) Namun semua itu bisa terjadi jika manusia-nya bisa melakukan hal-hal yang benar. Bisa memperbaiki dan meningkatkan sumber daya manusianya. Kalau alam, itu karunia Tuhan...manusianya juga karunia Tuhan. Tetapi semua yang dicita-citakan itu harus dilakukan oleh manusia (oleh bangsa Indonesia), bukan dilakukan oleh mahluk lain atau bangsa lain. Kalau bangsa Indonesia belum fokus untuk memperbaiki manusianya maka mungkin kita...

Fw: [alumni_jayabaya] Fw:...

Gambar
----- Original Message ----- From: Kario Lumbanradja To: alumni_jayabaya@yahoogroups.com Sent: Monday, July 13, 2009 9:45 PM Subject: Re: [alumni_jayabaya] Fw:... Pernahkah Anda menyadari, sejak bangun tidur, beraktivitas, hingga tidur lagi, semua produk telah dikuasai perusahaan asing ? Kenapa kita orang Indonesia yang beradab dan berada ditengah tengah kehidupan dunia yang sudah Globalisasi ini masih mempertanyakan hal seperti itu ? Saya bisa mengerti bahwa kita bangsa Indonesia juga perlu mempunyai Nasionalisme yang kuat. Tetapi sebaiknya isu Globalisasi dan isu Nasionalisme dipahami secara positive. Kalau kita minum air 'A' dan makan "D', makanan dan minuman tersebut kan bisa dibeli tapi kalau tidak suka boleh juga kita tidak membelinya. Seperti yang dijawab mas Irfan, tidak ada masalah karena ada lapangan kerja dan justru itu semua sebagai pemicu. Memang sebagian orang belakangan ini menganggap sesuatu yang berbau asing se...

Buku: Suara Rakyat Hukum Tertinggi / DR. Frans H Winarta SH

Kebetulan baru membaca bukunya kemarin, ternyata harian 'KOMPAS' yang terbit hari ini juga mengulasnya. Menarik...buku dengan judul "Suara Rakyat Hukum Tertinggi", yang ditulis oleh advokat Frans H Winarta. Buku yang terdiri dari 6 Bab. Bab 1: Mengupas tentang profesi Advokat yang berpotensi sebagai simpul mata-rantai 'mafia peradilan'. Bab 2: Tentang pelanggaran HAM yang terfokus pada 'diskriminasi' akibat terjebak atau mengedepankan pembedaan 'SARA'. Bab 3: Perilaku 'koruptif'' para aparatur negara serta perlunya pemberantasan korupsi. Korupsi disebabkan oleh sifat hedonisme, konsumerisme, ketamakan serta moral. Bab 4: Sejarah dan modus operandi mafia peradilan di Indonesia. Faktor faktor yang mendukung berkembangnya mafia peradilan yang mengakibatkan tidak independen-nya aparat 'penegak hukum'. Bab 5: Pemimpin yang dibutuhkan oleh bangsa ini, harus yang merupakan panutan, tegas, mengayomi. Bab 6: Produk-produk hukum serta...

SBY-Boediono unggul, bisa permalukan tokoh agama yang tidak netral

Kabar Politik SBY-Boediono Unggul, Bisa Permalukan Tokoh Agama yang Tidak Netral Rabu, 08 July 2009 21:27 WIB Jakarta (tvOne) Jika hasil quick count yang memenangkan pasangan SBY-Boediono menjadi kenyataan, banyak tokoh agama yang akan malu. Sebab sebagian dari mereka tidak netral. Seperti diketahui, sebelum pilpres berlangsung, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin tampak mesra dengan pasangan JK-Wiranto. Bahkan mantan Ketua PP Muhammadiyah yang cukup berwibawa Syafii Maarif, sempat beriklan untuk pasangan Jusuf Kalla. Ketua PB NU KH Hasyim Muzadi pun akrab dengan pasangan Jk-Wiranto. Sejumlah pengamat yang dihubungi tvOne menyebutkan, jika benar pasangan SBY-Boediono memenangkan Pilpres, hal itu bisa menjadi indikator bahwa tindakan atau ucapan tokoh agama tidak selamanya diikuti oleh pengikutnya. "Masyarakat lebih memilih figur ketimbang menuruti tokoh panutan di organisasi keagamaan," ujar seorang pengamat. Doktor politik lulusan Australia yang selama ini dekat dengan Muha...

Putusan MK terkait Daftar Pemilih Tetap pada PEMILU 2009

Dengan keluarnya putusan terbaru MahkamahMahkamah Konstitusi tanggal 6 Juli 2009 maka, segala tudingan, kecurigaan atau fitnah yang ditujukan kepada pemerintah (yg dapat mengarah/merugikan kepala Pemerintah RI/Presiden SBY) bisa ditepis secara syah. Sebab jelas/nyata bahwa Pemilu adalah Domain Komisi Pemilihan Umum ( KPU ). Tidak ada lagi alasan bahwa sekian banyak pendukung Capres tertentu tdk dapat mengikuti PEMILU krn tdk tercantum didalam DPT.